Lebih Cocok Jadi Penjahat?! Ini yang Menarik dari Eren Setelah Time Skip!..1
Lebih Cocok Jadi Penjahat?! Ini yang Menarik dari Eren Setelah Time Skip!
Ya, Attack on Titan ada time skip. Karakter Eren pun berkembang jadi sangat… unik. Inilah pembahasan soal karakteristik Eren setelah time skip!
Kapan alur Eren setelah time skip ini akan diadaptasi ke anime? Kalau melihat dari materi promo anime season 3 sih, rasanya alur Marley-Eldia ini baru akan tersaji dalam bentuk animasi di season 4. Masih sangat lama memang.
Karenanya, kalau kamu merasa belum mengikuti
manga-nya hingga alur terbaru, dianjurkan untuk pikir-pikir dulu sebelum
melanjutkan membaca. Sudah jelas pembahasan ini akan mengandung banyak spoiler.
Untuk yang memang sudah mengikuti manga-nya, atau tidak keberatan spoiler, silakan baca pembahasan Eren setelah time skip di bawah ini!
SPOILER ALERT!!!
Setelah sukses mengalahkan para Titan Shifter dari Marley, para manusia
Pulau Paradis sukses menguasai sepenuhnya pulau mereka. Recon Corps,
yang sudah didukung penuh oleh Ratu Historia Reiss, berhasil menghabisi
para Titan yang tersisa. Armin bahkan dapat memenuhi mimpinya untuk
melihat laut.
Tapi masalah mereka belum selesai di sana. Eren sudah
menyadari itu. Ia menyadari kalau penyebab utama penderitaan mereka
adalah manusia di luar pulau, terutama para Marley yang rutin membuang
Titan ke pulau.
Penulis sempat khawatir Hajime Isayama akan menggarap
Eren sebagai sosok pendendam yang masih naif, sehingga ia menyebabkan
kehancuran besar untuk orang-orang tak bersalah. Tapi ternyata tidak.
Lebih Dingin, Dewasa, dan Berbahaya
Di Attack on Titan 100, Eren mengungkap dia sudah
lama menghabiskan waktu di Marley. Dia tinggal bersama orang-orang yang
ia anggap sebagai musuh, makan bersama mereka, dan bahkan ngobrol
bersama mereka.
Kini dia memahami apa yang membuat Reiner, Annie, dan
Bertolt merusak masa kecilnya. Dia bahkan bisa dengan tenang mengobrol
dengan Reiner. Eren sebelum time skip sih pasti akan langsung menyerang Reiner dengan semberono sejak pertama kali melihatnya.
Eren juga memahami kalau orang-orang di Marley pun
sejenis dengan mereka yang berada di Paradis. Ada yang jahat, ada yan
baik. Meski begitu, pada dasarnya mereka semua adalah manusia, sama
seperti dirinya.
Tapi seperti yang dia perlihatkan di akhir Attack on Titan 100, Eren tetap memutuskan untuk maju, meski ia sudah mengetahui semua itu.
Ini membuat Eren menjadi ancaman yang jauh lebih
berbahaya bagi Marley. Kalau Eren hanya pemuda naif yang dikendalikan
oleh amarah, dia bisa goyah hanya karena melihat penduduk Marley
ternyata sama-sama manusia seperti dirinya. Bahkan itu juga terjadi
kepada Reiner, yang mulai terguncang begitu ia menyadari penduduk
Paradis bukanlah iblis.
Nyatanya tidak. Saat Eren memutuskan untuk terus maju
menyerang – dan sepertinya membunuh – Willy Tybur, dia sudah menyadari
seperti apa sebenarnya musuhnya. Tetap saja ia memutuskan untuk
menjalankan rencananya.
Melihat ketenangannya, Eren rasanya sudah menyadari apa
yang akan terjadi. Dengan membunuh Willy Tybur di pemukiman Eldia, dia
hanya akan membuat kaum Eldia di Marley – bahkan mungkin dunia – semakin
dibenci dan ditakuti. Semua delegasi dunia yang hadir di acara pun bisa
jadi akan tetap bersatu menyerang Paradis, meskipun Willy tewas.
Tetap saja, Eren tidak peduli. Baginya, mereka semua
adalah musuh yang harus ditangani agar Paradis bisa damai. Karenanya,
Eren setelah time skip ini mungkin bisa terasa sebagai penjahat.
Apalagi setelah pembaca lama menghabiskan waktu melihat dunia lewat mata
Reiner Braun, yang kini sangat simpatik meski dosanya banyak.
Comments
Post a Comment